Bersaing harga sejauh ini menjadi cara tercepat untuk bangkrut
Saat ini persaingan demi persaingan sangat besar mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Fokus kita menentukan kesehatan bisnis. Jangan melihat harga kompetitor sebagai banting harga. Karena bisa saja, mereka lebih efisien dalam menjalankan operasional bisnis.
Bersaing harga, saling banting, saling berlomba besar-besaran potongan sudah pasti merugikan diri sendiri. Kecuali dengan memotong harga bisa berpotensi meningkatkan volume penjualan, itu lain cerita.
CONTOH:
Jika untung kotor anda adalah 20% anda menjual dengan omset 10.000.000
Maka keuntungan Anda adalah 20%x10.000.000 = 2.000.000
Jika anda memberikan DISKON 10%, maka marjin anda tinggal 10%.
Coba hitung, untuk mendapat UNTUNG yang sama Anda harus menjual 2x lipat.
Untuk mendapat keuntungan 2.000.000, dengan marjin 10% anda harus menjual dengan omset 20.000.000.
Bayangkan memangkas 10% harus digantikan dengan penjualan 2x lipat, bisa?
Nah,
Mengapa harus bersaing harga? Ini beberapa kondisi yang terjadi.
1. Produk tidak memiliki nilai kompetitif
2. Fitur yang dibutuhkan oleh customer tidak tersedia
3. Kompetitor lebih efisien sehingga bisa menjual murah
4. Tim penjualan kurang agresif
5. Daya beli masyarakat menurun
6. Bertambahnya pemain di bisnis tersebut
Solusinya apa?
Pertama, anda harus menganalisa :
1. Siapa jenis pelanggan yang tidak 'sensitif' dengan harga
2. Cari pelanggan baru dengan jenis yang sama
3. Latih tim anda untuk mampu menonjolkan BENEFIT, bukan bersaing harga
4. Melakukan efisiensi besar-besaran
5. Membuang proses-proses yang tidak memberi nilai tambah
Semakin gencar dan terpancing untuk banting-bantingan harga, resiko kehilangan profit semakin besar.
Semoga bermanfaat,
Tom MC Ifle
CEO Top Coach Indonesia
0 comments:
Post a Comment