1. Mempersiapkan akun Facebook yang akan kita pakai untuk jualan.
2. Mentarget Konsumen.
3. Berjualan dan Mempromosikan Produk Kita.
Yuk mari mulai dari yang nomor 1 yaitu mempersiapkan akun Facebook yang akan kita pakai untuk jualan.
Anda sudah punya akun Facebook? Bagus kalau sudah ada.. tapi sayangnya tidak sembarang akun Facebook bisa kita optimalkan untuk jualan.
Sebuah akun Facebook berisi banyak status alay, tetapi produk yang akan dipasarkan lewat akun itu adalah produk yang serius, misal obat penyakit diabetes.
Cocok nggak kira-kira, obat diabetes yang kesannya serius dan mengandung taruhan nyawa tapi dipromosikan pakai akun Facebook yang isinya status alay?
Kalau mau jualan obat diabetes maka buatlah akun Facebook yang benar-benar menampilkan kesan sebagai pakar dari penyakit diabetes.
Gimana contohnya? Supaya jelas mari kita ambil studi kasus langsung.
Teman saya, menjual waralaba yang namanya Angkringan Nasi Kucing. Nah teman tadi menggunakan media akun Facebook sebagai senjata promosinya. Ia mempromosikan waralaba Angkringan Nasi Kucing tadi melalui sebuah akun Facebook yang bernama Angkringan Nasi Kucing. Akun Facebook Angkringan Nasi Kucing tadi memang sudah disiapkan betul untuk mempromosikan bisnis waralaba milik teman saya tadi.
Mulai dari foto profil, cover akun Facebooknya sudah menggambarkan brand Angrkingan Nasi Kucing, status-status yang dibuat pun bertujuan untuk mempromosikan waralaba Angkringan Nasi Kucing.
Contoh misalkan Anda mempromosikan produk obat jerawat, maka buatlah akun Facebook Anda benar-benar berisi solusi dan berkaitan dengan dunia jerawat. Foto profil akunnya bisa Anda pakai foto produk Anda. Nah untuk cover akun Facebook Anda, Anda bisa memakai gambar cover yang berkaitan dengan jerawat, entah itu gambar orang berjerawat, gambar produk Anda, atau yang lainnya tetapi masih berkaitan dengan jerawat.
Nah untuk status-status yang Anda posting juga pastikan berkaitan dengan dunia jerawat/produk Anda. Anda bisa buat status secara rutin tentang tips mengatasi jerawat, status tentang bagaimana menghilangkan bekas jerawat, makanan penyebab jerawat, dan berbagai hal seputar jerawat. Intinya sih lewat akun Anda itu, Anda tidak hanya jualan kepada konsumen, tetapi juga bisa mengedukasi dan memberi manfaat buat konsumen.
Salah satu psikologi dasar dari pengguna Facebook adalah tidak mau jadi target promosi. Kalau Anda tetap memaksa, akun Anda dipakai FULL untuk jualan dan promosi membabi-buta, lambat laun akun Anda akan ditinggal oleh orang-orang.
Lanjut ke nomor 2, yakni MENTARGET KONSUMEN.
Saya nggak mau bicara panjang lebar soal cara MENTARGET KONSUMEN di Facebook. Yang pasti saya sudah punya satu metode jitu untuk mentarget konsumen. Metode tersebut sangatlah sederhana sebab saya hanya memanfaatkan satu alat dari Facebook yang namanya Facebook GRAPH.
Ya cuman itu alatnya, tetapi kita bisa langsung membidik target pasar kita, bahkan ibarat main POINT BLANK kita bisa menembak tepat di kepala target pasar. Ya begitulah analoginya. Intinya Facebook Graph itu keren banget kalau kita optimalkan untuk kegiatan berpromosi melalui Facebook.
Dengan memanfaatkan Fb Graph Anda akan mendapatkan teman tertarget, di mana teman-teman Facebook yang Anda ta pembeli potensial untuk produk yang Anda tawarkan.
Soal FB Graph kita pending dulu, saya sengaja minta retweet dari Anda adalah sebagai bukti feedback kalau Anda memberi respon terhadap tulisan saya ini. Ketika Anda me itu artinya Anda tertarik dengan tulisan saya, nah kalau ada banyak orang yang tertarik dengan tulisan saya, tentu saya akan makin terus semangat untuk berbagi.
Lanjut ke langkah 3 yakni Berjualan dan Mempromosikan Produk Kita
Ada dua cara dasar dalam mempromosikan produk kita melalui Facebook. Dua cara itu adalah :
· Hard selling, dalam artian kita langsung mempromosikan produk kita secara terang terangan kepada konsumen. Tanpa ba menawarkan produk kepada konsumen
· Soft selling, ini artinya kita berjualan secara halus dan tidak langsung terang menyodorkan penawaran kepada konsumen. Melainkan, penawaran produknya kita sisipkan secara terselubung/tersirat.Misalkan gini Anda mau mempromosikan obat jerawat, maka dengan carasoft selling Anda bisa buat status yang berisi tentang cara mengatasi jerawat. Nah di akhir status yang Anda buat tadi, barulah Anda sisipkan sebuah link menuju ke halaman penawaran produk obat jerawat yang Anda pasarkan.
Intinya kalau hard selling kita langsung menawarkan sesuatu maka di soft selling penawaran kita buat secara tersirat dan tidak terang-terangan. Bagaimana cara menjual dengan kedua teknik di atas?
Mari kita bahas pembahasanya secara lebih mendalam.
1. Menjual Produk dengan Hard Selling
2. Menjual Produk dengan Soft Selling
0 comments:
Post a Comment