Menjual Produk dengan Soft Selling
Jika Anda mau menjual produk dengan teknik soft selling maka sebelumnya Anda harus
mempelajari dulu prinsip dasar dari soft selling.
Prinsip dari soft selling adalah mempromosikan produk kita secara halus, tidak menyampaikan promosi secara langsung, dan tujuan dari soft selling adalah membangun hubungan yang nyaman dengan calon konsumen, syukur-syukur di lain kesempatan calon konsumen bisa menjadi konsumen kita. (Dikutip dari : JokoSusilo.com).
Ada beragam cara soft selling di internet, beberapa diantaranya sebagai berikut.
· Melalui blog, yakni dengan membuat berbagai artikel yang menyentuh hati/menginspirasi orang lain, lalu di akhir artikel diselipkan sedikit promosi tentang produk yang kita jual.
· Melalui Twitter. Contohnya saya pernah melihat salah satu akun Twitter penerbit, yakni @BentangPustaka mempromosikan bukunya dengan cara membuat kultwit. Buku yang dipromosikan oleh akun Twitter tadi adalah buku berjudul Ngaku Gaul Kok Galau. Nah dalam mempromosikan buku tadi, @BentangPustaka memberikan beberapa kultwit tentang cara-cara terhindar dari galau. Di akhir kultwit yang dibuat @BentangPustaka akhirnya menyarankan followers-nya untuk langsung membaca buku Ngaku Gaul Kok
Galau.
Nah lantas bagaimana dengan cara soft selling di Facebook? Ada beberapa metode dahsyat yang bisa kita terapkan ketika mau berjualan secara soft selling di Facebook.
Salah satu metode dahsyat dalam teknik soft selling yang bisa kita pakai adalah teknik membagikan informasi bermanfaat terkait dengan produk kita.
Konsepnya mirip seperti yang dilakukan oleh @BentangPustaka tadi, yakni kita memberi manfaat terlebih dahulu kepada orang-orang, barulah setelah kita mengingatkan orang-orang dengan produk kita.
Contoh konkretnya seperti ini. Andi menjual suplemen peninggi badan. Nah si Andi ini tahu bahwa target marketnya adalah orang-orang yang mau meninggikan badan. Salah satu contoh bentuk soft selling yang bisa dilakukan Andi adalah ia melakukan kegiatan berbagi tips dan caracara meninggikan badan lewat status-status Facebook yang ia buat.
Nah di akhir status Facebook itulah si Andi bisa mencantumkan sedikit promosi tentang suplemen peninggi badan yang ia jual.
Ketika ada orang yang kepingin meninggikan badan membaca status si Andi, maka tentu saja ia juga akan membaca penawaran produk yang dibuat oleh si Andi. Dari sana bukan tidak mungkin, si pembaca tadi malah kepingin membeli suplemen yang dijual Andi.
Ini contoh studi kasus soft selling di Facebook.
· Agan Khalid. Dia jualan tool (aplikasi Facebook marketing). Nah dalam menjual produkproduknya
dia tidak langsung terang-terangan promosi maksa orang beli, tapi melalui akun Facebook-nya dia rutin share tentang tips-tips dan cara-cara Facebook marketing.
Contoh berikut adalah salah satu status dari si Agan Khalid yang berisi tentang sharing dari beliau tentang Facebook marketing.
Soft selling lewat Facebook ini tidak hanya bisa kita lakukan lewat status Facebook saja,
melainnkan juga bisa kita lakukan lewat media lain seperti misalnya grup di Facebook.
0 comments:
Post a Comment