Saya mulailah membuka laptop… mulai membaca dan membaca semua artikel tentang bisnis online. Tujuan saya cuma satu, cari bisnis online, mau bisa dan menghasilkan…. Kalau bisnis itu halal dan mudah bagaimanapun caranya, yang penting halal, saya hajar juga. Hehe… Lalu… mulailah saya mencari tahu.
DAMN!! Jujur, itu membuat saya pusing… Banyak banget istilah-istilah baru yang harus saya pelajari, dari mulai SEO, Facebook Ads, Twitter, Domain, hosting, Viral Marketing, Affiliate… bla la bla…. dan itu butuh waktu untuk menguasainya sedangkan kebutuhan hidup sehari-hari harus terpenuhi. Akhirnya, karena saya harus mencari nafkah dan memang hobi dagang, saya mencari toko online gratisan dan mempunyai banyak pengunjung. Saat itu saya coba test pasar produk-produk pertanian, dari mulai jahe, kapulaga, beras, gula, gula merah, dll di indonetwork , agromania dan semua market place pertanian yang ada baik luar maupun local. ( Test pasar di bisnis online gratis ). Apa respon nya? Orderan setiap hari ada terus, sempat kirim sample juga ke Afrika dan Bangladesh… Gaya kan… Tapi gak closing karena untuk bisnis besar harus punya modal besar… memang benar, mana ada petani yang mau saya BON dulu produknya. Hehe…. ( kalau saja ada investor ) waktu itu blm nemu dan sekarang juga blm nemu hehe….
Saat itu inget banget, waktu awal bulan Ramadhan… Saya mencari produk yang bisa di pasarkan di bulan Ramadhan. Ketika orang lain berjualan baju, saya jualan ABON. Anti mainstream memang, dan itu sebuah pilihan….
Kenapa ABON?
Disukai banyak orang
Banyak roti yang rasa abon ( Pabrik dan kedai roti )
Belum terlalu banyak pesaing ( Terlihat di Google pencarinyapun masih sedikit )
Mencari segmented buyer untuk produk ABON tidak terlalu sulit. Bukan hanya para pencinta abon, ibu rumah tangga, tapi pabrik roti yang menggunakan abon sebagai salah satu bahan pelengkapnya. ( Masih bisa sebenarnya mencari supermarket dan mini market sebagai pasar kita dan itu belum saya lakukan. )
BBM Broadcast
Dari cara ini saya mendapatkan orang-orang yang ternyata sebagai pekerja di pabrik roti dan penjual grosir. Jualan abon di BBM itu menyenangkan, karena kebanyakan orang jualan di BBM itu jualan spatu, baju, kaos, jam.. sedikit banget jualan makanan. Ini khusus yang jualanya via bbm saja ya. Sebenarnya dulu saya enggak banget deh ama yang namanya broadcast, dan jujur kadang suka risih juga lihat orang-orang yang suka BC. Tapi, kenapa BBM hingga mengeluarkan fasilitas BC, bisa jadi ini salah satu fasilitas untuk meningkatkan penjualan, dan itu work banget….
Yang paling pertama saya lakukan adalah mencari target market yang tepat. Penyebab utama broadcast kita “ditolak” oleh konsumen Anda adalah karena semua yang ada di kontak Anda adalah teman kita. Biasanya kalau teman beli cuma beli untuk sample dan keluarga saja, lumayan kan. Sebagus apapun cara broadcast BBM kita, penjualan kita tidak akan meledak. Jadi pisahkan BB pribadi dengan BB bisnis dan segera cari teman BBM yang benar-benar membutuhkan produk kita….. Di BBM khusus abon saya, orang-orangnya paling tidak pernah menanyakan produk saya dan membelinya. ( Saya belajar Facebook Ads dan Twitter Marketing ) Kalau gak mau belajar, pake saja jasa nya. Banyak di Google juga
VIRAL BROADCAST
Masih ingat dengan cerita KODOK HIJAU di BBM kamu?
Ini adalah salah satu viral broadcast yang terjadi di BBM, dan saya lakukan juga. Namun, bedanya saya modifikasi dengan ikon kodok baru. Bukan Cuma iseng saja, tapi ini membangun sebuah kepercayaan dari target market kita, termasuk target market jualan abon… Bisa banget di praktekan di bisnis kamu yang lain juga, apalagi kamu yang punya Online Shop atau CS online shop.
Dan apa yang terjadi setelah kita terpercaya sebagai penjual dan kontak kita menjadi fanatik kepada kita?
Apapun yang KITA JUAL, pasti RAME PEMBELI…
Lakukan broadcast dengan terjadwal. Ini akan membuat keterbiasaan orang yang menjadi kontak kita untuk menerima BC kita. Saya biasanya pagi-pagi dan setelah solat maghrib, bahkan kalau gak BC biasanya mereka nanyain… Kenapa gak BC sore ini? Enak bukan….
BC yang pendek dan Cuma TC atau Sorry SBC… Bagi saya itu sungguh menyebalkan, kenapa gak panjang sekalian? Setahu saya broadcast bukan masalah panjang atau pendeknya, tapi masalah copywritingnya. Jadi mitos “isi boradcast jangan terlalu panjang karena orang akan malas membacanya” adalah salah. Justru broadcast yang panjang seringkali memberikan prosentase closing yang tinggi, asal kita tahu bagaimana membuatnya.
Saya menggunakan BBM untuk broadcast yang bisa meledakkan penjualan saya sendiri harus mengandung 7 hal, yaitu : headline, opening, penghubung, body text, call to action, N.B dan footline. Bagaimana detailnya? Contohnya bisa invite PIN Pribadi ane ( Ini tanpa BC yaaa 518A12AE ) dan BC kita menjadi viral juga. Sedaaap bukan?
TERNAK KONTAK ALAY
Di BBM kamu banyak akun yang suka BC gak jelas kan? Jangan di DC… Tapi di pelihara, suruh mereka BC ulang apa yang kita kirim. Pasti mereka mau….. Semakin banyak yang mengirimkan ulang BC kita, semakin viral pula BC yang berisi bisnis kita.
Mereka adalah agen penyebar BC kita. Hobby banget BC gak jelas, dapat Free produk yang kita jual…
Asal:
Sebarkan BC
1x BC 1 point
30x BC dapat Free Produk
Contoh:
Yang saya lakukan hanya kegiatan sehari-hari yang ada di sekitar dan memanfaatkanya untuk keperluan bisnis, itu saja gak lebih. Bahkan, saya belum pernah membeli tools marketing yang mahal-mahal untuk keperluan bisnis, semua nya serba GRATIS. Apalagi untuk BISNIS ABON ini.
Email Proposal
Ini juga saya lakukan, saya search berbagai pabrik roti dan alamat emailnya. Saya masukan proposal kerjasama dan produk ABON saya. Ini work juga, ada beberapa roti yang closing. Mereka meminta sample abon, dan menyertakan sertifikat halal dan BP-POM. Mudah kan…. Boleh di coba juga sama teman-teman….
Jujur, hal-hal sederhana inilah yang meningkatkan omzet penjualan saya. Kalaupun ada JURUS FACEBOOK MARKETING dan lain-lain, itu hanya bumbu. Yang terpenting CLOSSING!! Bagaimana bisa terjual berkali-kali dengan market yang sudah kita tentukan sebelumnya. Banyak membaca dan mempraktekan apa yang kita baca itu lebih baik.
0 comments:
Post a Comment