Kesalahan Fatal Bisnis Internet : Terlalu Banyak Belajar

Terlalu Banyak Belajar
Kesalahan Fatal Bisnis Internet : Terlalu Banyak Belajar

Begini jelasnya...
Rata-rata pendatang baru di internet marketing punya nafsu belajar yang besar. Begitu anda berminat terjun di sini, anda seolah haus ilmu internet marketing. Semua produk tentang pemahaman internet marketing anda lahap habis (biasanya berupa ebook). Semua metode anda pelajari. Nasihat semua ahli internet marketing anda ikuti.

Dan seperti yang lazim terjadi, ketika anda membaca apa yang dikatakan ahli marketer A, anda mulai bersemangat melakukan sesuai caranya. Sampai kemudian ada ahli marketer B yang merampas fokus dan perhatian anda. Akibatnya, fokus anda kemudian beralih dari si A ke si B.

Lalu anda lama-lama jadi bingung dengan kedua ahli tersebut. Pendapat ahli marketer A yang awalnya sudah tertancap dalam otak anda tidak jarang bertentangan dengan ahli B. Setelah makin bingung, anda kemudian stres dan merasa TIDAK AKAN PERNAH sukses.

Karena bingung, anda terus mencari ahli marketer lainnya. Harapannya bisa membantu pemahaman anda lebih “jelas” untuk memulai kembali bisnis anda. Tapi sayangnya anda malah cuma asyik belajar dan memusingkan pendapat para ahli. Nah, selama anda tidak beranjak dari kondisi ini, tidak akan ada yang anda hasilkan. Akibatnya, kesuksesan segan mendatangi anda.

Perlu anda mengerti, orang sukses bertebaran di seluruh dunia. Semuanya memprovokasi bahwa anda juga dapat mengikuti jejak kesuksesan mereka! Tapi, jangan terjebak api semangat anda sendiri. Bisa saja hidup anda malah jadi gosong!

Memang banyak orang yang sangat sukses, tetapi mereka punya keahlian berbeda. Dan mereka pun sukses di bidang mereka masingmasing. Inilah masalah yang anda hadapi. Anda sudah menguras isi kantong tapi bayangan kesuksesan belum tampak.

Kemudian, anda mulai membeli produk lagi... lagi... dan lagi. Atau mungkin melihat penawaran lain dan bingung mau berinvestasi di mana lagi.

Akibatnya, pengetahuan yang anda dapat malah menjadi lingkaran setan yang membuat anda bingung!
Sekali lagi saya tegaskan, selama anda masih dalam kondisi ini, anda TIDAK AKAN PERNAH mencapai sukses. Karena keadaan anda ibarat tikus yang berlari di atas roda. Dan itu bukan kondisi yang bisa membawa kesuksesan.

Jika anda merasa seperti itu, langkah-langkah ini yang harus segera anda lakukan.
Pertama, hadapi kenyataan. Inilah yang terjadi pada bisnis anda. Anda berjalan di tempat seperti tikus yang berlari-lari di atas roda.

Jangan salahkan diri anda! Banyak orang mengalami hal serupa. Anda tidak sendirian. Yang terpenting anda tahu apa yang harus segera diperbuat sekarang!

Saat keinginan membeli ebook muncul lagi, anda harus melawannya. Jangan terus-menerus membeli ebook. Bunuh keinginan anda! Perlu anda pahami, setiap ebook punya kunci kesuksesan masing-masing.

Masing-masing menjelaskan rahasia-rahasia menghasilkan uang lewat internet. Dan yang harus anda harus pastikan, “Apa saya sudah siap mempraktekkannya?”

Ilmu-ilmu dari ebook itu biasanya berupa pembelajaran dan motivasi tanpa henti. Tetapi, itu bukan jalan keluar bagi anda saat ini. Yang penting, pondasi bisnis anda kokoh terlebih dulu. Dan untuk melakukannya, anda harus teguh dengan rencana yang sudah anda rancang sampai menampakkan hasil. Barulah setelah pondasi bisnis anda kokoh, anda bisa memasukkan ide-ide baru untuk kemajuan bisnis
anda.

Jika anda masih bingung dan bertanya, “Apa yang harus saya lakukan selanjutnya?” Baiklah, coba tanyakan pada diri sendiri, Baiklah, coba tanyakan pada diri sendiri,
• “Apa yang sudah saya tahu?”
• “Apa yang telah menghasilkan uang untuk saya (sekalipun hanya
Rp 10 ribu)?”
• “Apa yang paling nyaman saya rasakan?”
• “Apa yang paling cocok bagi saya dengan skill dan hobi yang saya
punya?”
• “Proyek atau situs web apa yang telah saya buat?”
Setelah tahu jawabannya, segera mulai!
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment